Pendampingan Pembuatan Souvenir dari Sampah Anorganik dalam Rangka Matching Fund

Taman Kyai Langgeng (TKL) Ecopark bertemu jodohnya, yakni Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dalam mewujudkan TKL Ecopark sebagai taman edukasi dan rekreasi berbasis potensi lokal. Hasil kerja sama matching fund antara dunia pendidikan dan dunia usaha ini melahirkan program “TKL Laboratory Recreation” yang memberikan kesempatan bagi warga sekitar belajar mengenai pemanfaatan bahan-bahan yang ada di lingkungan sekitar. Ketua Tim dari UNY Prof Dr Isana Yosephine L mengatakan, kegiatan ini berupa pelatihan teori dan praktik membuat produk bernilai ekonomis. Bisa dari hasil pengolahan sampah organik, sampah anorganik, maupun memanfaatkan bahan-bahan alami, seperti rempah-rempah. Misalnya, sampah organik digunakan untuk membuat eco enzyme dan classic enzyme. Sampah anorganik bisa dibuat aneka kerajinan tangan untuk suvenir. Lalu pemanfaatan bahan alami di sekitar lingkungan untuk membuat sabun, ecoprint, dan jamu tradisional.

“Ada juga pelatihan membuat kreasi menu kuliner sehat, terutama untuk pedagang di dalam area TKL untuk melatih membuat variasi menu yang sehat, berkualitas, dan rasanya enak,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Magelang, Sabtu (10/6). Pelatihan ini akan bergulir sampai September. Dilaksanakan setiap Sabtu di Kepodang Building TKL Ecopark. Peserta yang mengikuti pelatihan ini pun akan berganti-ganti. Agar kesempatan yang didapatkan masyarakat merata. “Kita ingin meningkatkan keterampilan masyarakat,” harapnya. Menurutnya, banyak potensi yang bisa dikelola di tempat rekreasi. Terutama soal persampahan. Jika sampah-sampah di tempat rekreasi terkelola dengan baik, ia yakin akan berdampak baik untuk lingkungan.

Tim pendamping UNY Dr Kun Sri Budiasih menambahkan, kegiatan ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pemikiran masyarakat. Bahwa wisata itu tidak hanya melulu untuk menambah rasa bahagia, tapi juga harus bernilai edukasi. “Wisata itu bisa sekaligus belajar, habis wisata tambah ilmu dan keterampilannya,” imbuhnya.

Dirut TKL Ecopark Arif Taat Ujiyanto menyebutkan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk pengembangan edupark di tempat wisatanya. Karena arah dari kegiatan ini adalah untuk menambah paket wisata TKL Ecopark. Nantinya pengunjung bisa merasakan pengalaman untuk membuat beberapa produk sebagai salah satu aktivitas yang bisa dilakukan pengunjung selama di TKL Ecopark.