Praktisi Mengajar di Kampus: Manajemen Industri

Bertujuan untuk memberikan gambaran dan wawasan kepada mahasiswa prodi kimia tentang aplikasi kimia dalam dunia kerja, kegiatan praktisi mengajar di kampus kali ini menghadirkan Bapak Dwijono Priatmadi, S.Si. Kegiatan praktisi mengajar kali ini diikuti oleh seluruh mahasiswa prodi kimia yang menempuh mata kuliah Manajemen Industri. 

Bapak Dwijono memiliki berbagai pengalaman dalam melakukan manajemen industri. Saat ini Beliau  bekerja sebagai praktisi di CV. Adi Kreasi Unggul, PT. Luhai Industrial, PT. King Tire Indonesia, dan PT. Suryaraya Rubberindo Industries. Beliau merupakan seorang Desainer dan Insinyur Ban Sepeda Motor, berpengalaman selama 25 tahun di Pabrik Ban Sepeda Motor, termasuk Ban OEM dan Ban REM, terutama Ban Balap dan Ban Ketahanan Gulir Rendah. Selama bertahun-tahun, Beliau berpengalaman sebagai compounder, R&D material, R&D proses, R&D produk, Pengujian Performa Ban serta produksi bersih, QCC, manajemen risiko, Program Manajemen Senior Astra, dan melatih tim berbakat. Seperti berpengalaman dalam 20 tahun, saya merilis satu-satunya paten penemuan di perusahaan yang ada selama 24 tahun berdiri. Banyak penemuan yang tidak dipatenkan yang telah Beliau buat dari tahun 2000 sampai sekarang. Dengan 21 macam sepeda motor milik sendiri dan banyak penelitian ban yang dianggarkan sendiri, pada tahun 2012 Beliau menemukan performa ban 9 level (dari 10 level), lalu di tahun 2017 Beliau baru menemukan performa ban 10 level. Beliau juga salah satu Compound Designer yang bisa mendesain kompon tapak untuk Low Rolling Resistance / LRR (2013) untuk Ban Honda OEM LRR yang hanya berhasil menghindari pembelian royalti dari HGA.

Pada presentasinya Beliau memotivasi mahasiswa kimia untuk terus belajar dan tidak membatasi diri untuk belajar suatu hal yang baru. Bapak Dwijono juga menyampaikan bahwa hendaknya mahasiswa harus menjadi seseorang yang mudah beradaptasi dengan mudah sehingga dapat bekerja di industri manapun. Ketika kelak sudah bekerja di industri, sebaiknya orientasinya tidak hanya kepuasan pelanggan tetapi juga loyalty pelanggan. Orientasi produksi merupakan tujuan utama dari kebutuhan pelanggan, bukan hanya apa yang kemudian dapat diproduksi di industri.