Seminar Nasional Kimia 2024

Himpunan Mahasiswa Kimia FMIPA UNY menyelenggarakan acara Seminar Nasional Kimia pada Sabtu, 9 Maret 2024. Seminar ini merupakan salah satu rangkaian acara National Chemistry Fair (NaCF) 2024 yang diselenggarakan setiap tahun. Seminar Nasional Kimia 2024 mengusung tema "Implementasi Ilmu Kimia dan Pendidikan Kimia Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Energi Terbarukan Melalui Kontribusi Intelektual Muda Untuk Mewujudkan Sustainable Development Goals 7". Seminar ini diselenggarakan secara offline di Gedung IsDB Fishipol lt.4 dengan dihadiri sekitar 283 peserta dari kalangan mahasiswa, pelajar, guru, dan masyarakat umum.

Adapun Narasumber dari Seminar Nasional Kimia UNY 2024 yaitu Prof. Dr. rer. nat Evvy Kartini yang merupakan Founder of National Research Battery Institute dengan memaparkan materi "Pengelolaan Efektivitas Energi Terbarukan Dalam Upaya Mewujudkan SDG's Program". Narasumber lainnya yaitu Dr. Ahmad Agus Setiawan., S.T., M.Sc., Ph.D yang merupakan Dosen Fakultas Teknik Nuklir dan Teknik Fisika Universitas Gadjah Mada sekaligus sebagai pakar energi terbarukan. Beliau membawakan materi dengan tema "Optimalisasi Kualitas Energi Terbarukan Melalui Peran Ilmu Kimia Guna Terwujudnya SDG's Program". Narasumber lainnya yaitu Dr. Cahyorini Kusumawardani, M.Sc yang merupakan Dosen Departemen Pendidikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta, beliau membawakan materi dengan tema "Peran Pendidikan Kimia Dalam Pengembangan Penelitian Berbasis Energi Untuk Memperbaiki Stabilitas Lingkungan".

Prof. Dr.rer.nat Evvy Kartini dalam paparan materinya menerangkan bahwa SDG's 7 mengenai energi bersih yang dapat diakses untuk semua dapat diwujudkan dengan komitmen bersama dari pemerintah maupun swasta dan seluruh stake holder untuk membangun ekosistem yang berkesinambungan. Baterai menjadi kunci utama dalam transisi energi global yang menghubungkan rantai pasok baterai dunia untuk elektrifikasi EV dan energi storage pada pembangkit energi terbarukan. Pendidikan yang terpadu dengan pelatihan dan peningkatan kompetensi di bidang energi terbarukan dan baterai menjadi hal penting dalam menyambut era transisi energi menuju net zero emission.

Dr. Ahmad Agus Setiawan, S.T., M.Sc., Ph.D dalam paparannya menerangkan bahwa kondisi energi saat ini masih ketergantungan pada energi fosil, sedangkan bauran energi primer dan pemanfaatan EBT masih minim. Batu bara masih mendominasi pemanfaatan energi nasional. Namun, Emisi karbon yang dikeluarkan oleh batu bara sangat besar tidak environmentally sustainable. Potensi dari energi terbarukan belum termanfaatkan secara optimal. Bahkan hingga saat ini hanya 2,6% total potensi yang dimanfaatkan. Strategi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan bauran energi terbarukan untuk mencapai 23% yaitu dengan Pelaksanaan pembangunan pembangkit EBT sesuai RUPTL, Implementasi program PLTS Atap, Konversi pembangkit diesel ke EBT, Program Co-Firing Biomassa pada PLTU, dan masih banyak lagi.

Dr. Cahyorini Kusumawardani, M.Sc dalam paparannya menjelaskan bahwa pendidikan dan pengajaran kimia memegang peranan penting dalam pengembangan teknologi energi terbarukan yang merupakan salah satu aspek penting dalam ekonomi sirkular. Penerapan konsep ekonomi sirkular di segala bidang dapat mencapai target dari kestabilan dan keberlanjutan lingkungan.