3 Mahasiswa Jurdik Kimia Raih Silver Medal dalam Kompetisi IICYMS 2021

International Invention Competition for Young Moslem Scientist (IICYMS 2021), diselenggarakan pada tanggal 1–4 Juli 2021. IICYMS 2021 adalah sebuah kompetisi karya ilmiah tingkat internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung. Tahun ini IICYMS, diikuti oleh 155 team dari 13 negara yaitu Indonesia, Turki, Yaman, Mesir, Iraq, Macedonia, Pakistan, Malaysia, Azerbaijan, Qatar, Kazakhstan, Maroco, dan India dan diselenggarakan secara daring melalui Zoom Cloud Meeting. Sedangkan untuk dewan juri berasal dari tiga negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Turki. IICYMS 2021 dibuka pada tanggal 1 Juli 2021, dilanjutkan dengan presentasi karya tanggal 2 – 3 Juli 2021 dan ditutup dengan awarding ceremony tanggal 4 Juli 2021.

Tiga mahasiswa jurusan pendidikan kimia berkolaborasi dengan mahasiswa jurusan pendidikan Bahasa Inggris, Universitas Negeri Yogyakarta turut berpartisipasi dalam kompetisi IICYMS 2021. Faiz Ilham Pratama (Pendidikan Kimia 2018), Dwi Nurul Fajriah (Kimia 2019), Fiyola Mayangsari (Kimia 2019), Fadila Nafiri Arif dan Eka Nurrohmah R (Pendidikan Bahasa Inggris, 2019) mengajukan karya diajukan berjudul Nano Biopesticide Formulation of Neem (Azadirachta indica) Leaf Extract as an Alternative Effort to Control Leaf Borer. Mereka mendapatkan ide tersebut berdasarkan permasalahan tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang tidak dapat dihindarkan dari serangan hama, misalnya penggerek daun. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengendalikan hama tersebut, misalnya dengan menggunakan pestisida berbahan dasar sintetik. Namun, pestisida sintetik menimbulkan masalah bagi lingkungan seperti menyebabkan keracunan pada manusia, menghancurkan organisme non-target, resistensi hama, dan dapat mencemari tanah dan perairan. Sehingga salah satu alternatif upaya pengendalian hama tersebut adalah dengan menggunakan nanoteknologi untuk membuat biopestisida. Nanoteknologi menawarkan beberapa efek positif ketika digunakan sebagai pestisida, seperti mengurangi toksisitas, meningkatkan umur simpan, dan meningkatkan kelarutan pestisida yang sulit larut dalam air. Daun mimba (Azadiracha indica) merupakan salah satu daun tanaman yang memiliki kemampuan untuk mengendalikan hama penggerek daun. Melalui penelitian dengan studi kepustakaan ini diharapkan dapat dijadikan alternatif solusi yang membantu petani dalam pengendalian hama penggerek daun dengan menggunakan bahan organik yang disediakan dari alam.

Karya yang diajukan tim kolaborasi mahasiswa kimia dan bahasa inggris tersebut berhasil mendapatkan silver medal kategori environmental science dalam IICYMS. Semoga melalui ukiran prestasi yang diraih oleh para mahasiswa tersebut dapat dijadikan pengalaman yang berharga dan motivasi untuk mahasiswa lainnya dalam berkarya. 

Tags: